Read more: http://infosinta.blogspot.com/2012/04/cara-unik-agar-potingan-di-blog-tidak.html#ixzz2I8XvTNKR GO ON GIRL!

Senin, 29 Juni 2015

ANALISIS FILM

Piecing Me Back Together (2010)



Sinopsis :
Izumi (Keiko Kitagawa) yang kehilangan kekasihnya bernama Junchi (Masaki Okada). Kecelakaan motor yang dialami keduanya membuat Junchi meninggal dan Izumi amnesia. Inilah awal Izumi ingin sekali mengetahui kejadian kecelakaan yang mengenaskan tersebut.
Sepanjang hari Izumi melewati hari-hari dengan dukanya. Sepanjang malam mimpi buruk selalu menghampirinya. Berbagai cara telah Izumi lakukan untuk mengingat kejadian tersebut. Hingga akhirnya Izumi ditolong oleh seorang pengacara wanita bernama Makiko-san untuk meruntut kejadian demi kejadian. Inin adalah awal permulaan diketahuinya kecelakaan tersebut.

Analisis :
Dalam film ini dapat dilihat bahwa Izumi telah melakukan bentuk mekanisme pertahanan diri berdasarkan teori psikoanalisis yang diungkapkan oleh Freud yang disebut dengan Represi yaitu Mekanisme dimana seseorang yang memiliki keinginan-keinginan, impuls-impuls pikiran, kehendak-kehendak yang tidak sesuai dan mengganggu kebutuhan/motivasinya, disingkirkan dari alam sadar dan ditekan ke dalam alam bawah sadar.
Secara tidak sadar seseorang menekan pikiran-pikiran yang tidak sesuai atau menyedihkan keluar dari alam sadar ke alam tak sadar.  Repression yang terus menerus akan menjadi tumpukan kekecewaan sehingga menjadi “kompleks terdesak”.
Hal ini dapat terlihat jelas bahwa Izumi tidak dapat mengingat kejadian kecelakaan lalu lintas yang menimpanya dirinya dan kekasihnya karena jika ia mengingatnya ia akan sedih mengetahui bahwa Junichi sang kekasih telah mengorbankan nyawanya untuk menyelamatkan nyawa Izumi.

Sumber: 
Munandar,Utami. (2004). Pengembangan Emosi dan Kreativitas. Jakarta; Rineka Cipta
Feist Jess & J Gregory. (2009). Teori Kepribadian. Jakarta: Salemba Humanika

Senin, 12 Januari 2015

Tugas 4 Sistem Informasi Psikologi

Sistem Informasi Psikologi




Definisi Sistem Informasi
Menurut Gondodiyoto (2007), sistem informasi dapat didefinisikan sebagai kumpulan elemen-elemen atau sumber daya dan jaringan prosedur yang saling berkaitan secara terpadu, terintegrasi dalam suatu hubungan hierarki tertentu, dan bertujuan mengolah data menjadi informasi.
Menurut Laudon, Kenneth & Jane (2007), sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
Menurut Ladjamudin (2005), sistem informasi merupakan suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi.

Definisi Psikologi
Menurut Morgan (1987), mengatakan psikologi adalah ilmu tentang perilaku manusia dan binatang, serta penerapannya pada permasalahan manusia. Menurut Basuki (2008), psikologi adalah ilmu pengetahuan (ilmiah) yang mempelajari perilaku, sebagai manifestasi dari kesadaran proses mental, aktivitas motorik, kognitif, dan juga emosional.
Menurut Allport, psikologi adalah satu upaya untuk memahami dan menjelaskan bagaimana pikiran, perasaan, dan perilaku individu yang dipengaruhi oleh kehadiran orang lain secara aktual, dibayangkan, atau hadir secara tidak langsung. Sedangkan menurut Richard Mayer, Psikologi merupakan analisis mengenai proses mental dan struktur daya ingat untuk memahami perilaku manusia.
Menurut Wilhem Wundt & E.B Titchener, psikologi adalah pengalaman manusia yang dipelajari dari sudut pandang pribadi yang mengalaminya seperti perasaan panca indera, pikiran, merasa (feeling), dan kehendak.

Definisi Sistem Informasi Psikologi
Berdasarkan definisi diatas dapat diartikan bahwa sistem informasi psikologi adalah sebuah sistem yang terdapat atau berisikan informasi-informasi yang berkaitan dengan psikologi yang dapat bermanfaat bagi penggunanya. Contoh dari sistem informasi psikologi yaitu Test IQ, Analisa, Tes Kepribadian http://kepribadianku.com/, Tes Kepribadian berdasarkan bercak tinta http://theinkblot.com/ dsb.


Sumber:
  • Ahmadi, H. Abu. (2009). Psikologi umum (edisi revisi 2009). Jakarta: Rineka Cipta.
  • Basuki, A.M.H. (2008). Psikologi Umum. Depok : Universitas Gunadarma.
  • Gondodiyoto, S. (2007). Audit Sistem Informasi + Pendekatan COBIT. Edisi Revisi. Jakarta: Mitra Wacana Media.
  • Ladjamudin, Bin Al-Bahra. (2005). Analisis dan desain sistem informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu. 
  • Laudon, Kenneth C.; Laudon, Jane P. (2007:42) Sistem Informasi Manajemen. Palgrave, Basingstoke. 
  • Riyanti, D B.P., Prabowo, H., Puspitawati, I. (1996). Psikologi Umum 1. Jakarta:  Universitas Gunadarma.

Sabtu, 13 Desember 2014

Tugas 3 Sistem Informasi Psikologi

Sistem Penunjang Keputusan (SPK)

1.      Maksud Pembuatan Keputusan dan Teori-teori yang Menjelaskannya
Pembuatan keputusan adah suatu proses pemilihan alternatif tindakan untuk mencapai tujuan (Turban, 2001). Menurut Herbert A. Simon ada beberapa tahap pengambilan keputusan yaitu:
1.      Kegiatan Intelijen
Kegiatan intelijen berkaitan dengan sebuah langkah yang bergerak dari suatu tingkat sistem ke subsistem dan bagian-bagian sistem yang dianalisis secara berurutan dan kegiatan yang mengamati lingkungan untuk mengetahui kondisi-kondisi yang perlu diperbaiki.
2.      Kegiatan Merancang
Kegiatan merancang berhubungan dengan sebuah langkah mengidentifikasi dan mengevaluasi berbagai altenatif dan kegiatan dimana menemukan, mengembangkan, dan menganalisis berbagai alternatif tindakan yang mungkin.
3.      Kegiatan Memilih
Kegiatan memilih bertujuan untuk memilih solusi terbaik dan kegiatan yang memilih satu rangkaian tindakan tertentu dari beberapa yang tersedia.
4.      Kegiatan Menelaah
Kegiatan menelaah berkaitan dengan sebuah langkah yang menerapkan solusi untuk menindak lanjuti dan menilai pilihan – pilihan yang lalu.
             Sistem Pendukung Keputusan (SPK) adalah sistem berbasis komputer interaktif, yang membantu para pengambil keputusan untuk menggunakan data dan berbagai model untuk memecahkan masalah-masalah tidak terstruktur (Scott Morton, 1971 dalam Turban et al, 2005). Menurut (Keen et al, 1978 dalam Turban et al, 2005) sistem pendukung keputusan memadukan sumber daya intelektual dari individu dengan kapabilitas komputer untuk meningkatkan kualitas keputusan. SPK adalah sistem pendukung berbasis komputer bagi para pengambil keputusan manajemen yang menangani masalah-masalah tidak terstruktur.


2.      Konsep Pengertian Dasar dan Tujuan SPK
         Konsep SPK ditemukan pertama kali oleh G.Anthony Gorry dan Michael S.Scott Morton pada tahun 1971.  istilah sistem pendukung pengambilan keputusan (decision support system) dicetuskan keduanya yang merupakan professor MIT. Mereka yakin bahwa suatu sistem seharusnya dibuat untuk pemecahan masalah dan masalah tertentu. Suatu sistem pendukung pengambilan keputusan (decision support system-DSS) adalah suatu sistem yang membantu seorang manajer atau sekelompok kecil manajer memecahkan suatu masalah.  DSS mengambil pendekatan jarak jauh dalam memecahkan masalah, berbeda dengan SIM yang mengambil pendekatan jarak dekat dengan memberikan informasi bagi sekelompok besar pencari pemecahan masalah dalam memecahkan rentang masalah yang luas
         Saat itu mereka merasakan perlunya suatu pemikiran untuk mengarahkan penggunaan aplikasi komputer untuk membantu pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajemen berdasarkan kepada konsep Simon mengenai keputusan yang terstruktur dan tidak terstruktur juga berdasarkan kepada konsep Robert N. Anthony tentang tingkat-tingkatan manajemen.
              KONSEP SIMON tentang tahap-tahap pengambilan keputusan digunakan untuk menentukan struktur masalah seperti dibawah ini:
1.  Masalah terstruktur - Merupakan masalah yang memiliki struktur pada tiga tahap pertama model Simon
2.  Masalah tidak terstruktur – Merupakan masalah yang sama sekali tidak memiliki struktur pada salah satu tahapan proses pengambilan keputusan Simon.
3.  Masalah  semi terstruktur – Merupakan masalah yang dapat menggunakan satu tau dua tahapan Simon.

Tujuan SPK
         Menurut McLeod (2001), tujuan dari SPK  yaitu:
a. Membantu pengambil keputusan dalam membuat keputusan untuk memecahkan masalah semi terstruktur
b. Mendukung penilaian seorang pengambil keputusan bukan menggantikan keputusan yang akan diambil oleh pengambil keputusan
c.    Meningkatkan efektifitas dari suatu keputusan, bukan dari efisiensi.

3.      Model SPK

 Data dan Informasi dimasukkan kedalam database dari lingkungan perusahaan. Database juga berisi data yang disediakan SIA. Isi Database digunakan oleh 3 subsistem perangkat lunak :
1.  Perangkat Lunak Penulisan Laporan, menghasilkan laporan periodik maupun khusus. Laporan periodik disiapkan sesuai jadwal dan biasanya dihasilkan oleh perangkat lunak yang dikodekan dalam suatu bahasa prosedural seperti COBOL. Laporan khusus disiapkan sebagai jawaban atas kebutuhan informasi yang tak terduga dan berbentuk database query oleh pemakai yang menggunakan query language dari DBMS atau bahasa pemrograman generasi keempat.
2.  Model Matematika, menghasilkan informasi sebagai hasil dari simulasi yang melibatkan satu atau beberapa komponen dari sistem fisik perusahaan. Dapat ditulis dalam bahasa pemrograman apaun.
3.  Perangkat Lunak GDSS, memungkinkan beberapa pemecah masalah, bekerja sama sebagai satu kelompok, mencapai solusi. Mungkin pemecah masalah itu mewakili satu komite atau tim proyek.

4.      Pemodelan Matematis serta Keuntungan dan Kerugiannya
Model adalah abstrak, model itu mewakili beberapa entity, yaitu objek dan aktivitas. Contohnya jika sebuah model mewakili perusahaan maka perusahaan itu disebut entity-nya. Macam-macam model :
a.       Model Statis dan Dinamis.
Model statis adalah model yang tidak memasukkan waktu sebagai variabelnya, model ini berkaitan dengan situasi pada pada suatu saat tertentu sedangkan model dinamis adalah model yang memasukan waktu sebagai variabel, model ini mewakili tingkah laku entity sepanjang waktu.
b.      Model Probabilitik dan Deterministik
Model pobabilitas adalah model tentang adanya peluang akan terjadi sesuatu. Pobabilitas mempunyai jangkauan 0,00 (untuk sesuatu yang tidak punya peluang) dan 1,00 (untuk sesuatu yang nyata-nyata terjadi) sedangkan model deterministic adalah kebalikan dari model pobabilitas.
c.       Model Optimisasi dan Suboptimisasi
Model optimisasi adalah model yang menentukan pemecahan terbaik diantara altermatif yang ada. Agar model tersebut dapat melakukan hal ini, maka masalah harus terstruktur dengan baik. Sedangkan model suboptimisasi yang seringkali disebut satisficing model adalah model yang memungkinkan manajer untuk melakukan serangkaian keputusan, dan model tersebut akan memproyeksikan penyelesaian. Model ini tidak mengidentifikasikan keputusan yang akan menghasilkan penyelesaian yang terbaik, namun menyerahkan tugas tersebut kepada manajer.
Keuntungan dan Kerugian Pemodelan Matematis
Keuntungan :
+   Proses pemodelan menjadi pengalaman belajar.
+ Kecepatan simulasi memberikan kemampuan bagi kita untuk mengevaluasi dampak keputusan dalam jangka waktu yang singkat.
+    Model memberikan daya prediksi.
+    Model membutuhkan biaya yang lebih murah daripada metode trial and error.
Kerugian :
- Sulitnya pemodelan sistem bisnis dan akan menghasilkan model yang tidak dapat menangkap semua pengaruh pada entity.
- Dibutuhkan keterampilan matematika yang tinggi untuk menggembangkan model yang lebih kompleks secara pribadi.

5.      SPK Berkelompok


Seorang manager tidaklah mungkin memecahkan masalah sendirian tanpa adanya hal-hal yang dapat mendukung memecahkan suatu masalah. Sistem pendukung keputusan kelompok atau yang lebih akrab dikenal dengan group decison support system / GDSS merupakan suatu sistem berbasis komputer yang mendukung kelompok orang yang ikut terlibat dalam satu tugas bersama dan menyediakn interface bagi suatu lingkungan yang digunakan secara bersama. GDSS berkontribusi pada pemecahan masalah dengan menyediakan suatu pengaturan yang mendukung komunikasi. Asumsi yang mendasari terealisasinya SPKK adalah adanya komunikasi yang baik sehingga memungkinkan terjadinya keputusan yang baik

6.      Peranan SPK dalam Pemecahan Masalah
SPK dapat memperluas dukungan manajer dalam pemecahan masalah, karena DSS disesuaikan dengan kebutuhan-kebutuhan khusus manajer.

Sumber:
-     McLeod Raymond, (2001). Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Prenhallindo.
-     Mulyana, D. Sistem Pendukung Keputusan (SPK). Dari: deden08m.files.wordpress.com/2011/09/bab12_spk.pdf. Diakses pada tanggal 12 Desember 2014.
-     Yudha. B. Bab 5 sistem pendukung keputusan. Dari: betty_yudha.staff.gunadarma.ac.id/.../BAB+5+SISTEM+PENDUKUNG+.... Diakses pada tanggal 12 Desember 2014.
-    Turban, E. & Aronson, J. E. (2005). Decision  Support  and  Intelegent  Systems, (6 th ed.) New Jersey: Prentice-Hall Inc.

Senin, 20 Oktober 2014

Tugas 2 Sistem Informasi Psikologi


Database (Basis Data)


 “Kumpulan data-data yang terpadu yang disusun dan disimpan dalam suatu cara sehingga memudahkan untuk dipanggil kembali”



1) Era Permulaan Database
Era permulaan database ditandai dengan:
a.     Pengulangan Data
b.     Ketergatungan data
c.     Kepemilikan data yang tersebar

2) Konsep Database
Yaitu integrasi logis dari catatan-catatan file
· Tujuan dari konsep database adalah meminimumkan pengulangan dan mencapai independensi data.
· Independensi data adalah kemampuaan untuk membuat perubahan dalam struktur data tanpa membuat perubahan pada program yang memproses data.
· Independensi data dicapai dgn menempatkan spesifikasi dalam tabel & kamus yang terpisah secara fisik dari program.
· Program mengacu pada tabel untuk mengakses data.

3) Struktur Database
Saat mengadopsi konsep database, Struktur Database menjadi :
·     Database
·     File
·     Catatan
·     Elemen data

4) Keunggulan & Kelemahan dari Database & Database Manajemen Sistem (DBMS)
+ Keungggulan:
a. Mengurangi pengulangan data
b. Mencapai independensi data
Spesifikasi data disimpan dalam tiap program aplikasi
Perubahan dapat dibuat pada struktur data tanpa mempengaruhi program yang mengakses data
c.  Mengintegrasikan data dari beberapa file
Saat file dibentuk sehingga menyediakan kaitan logis, organisasi fisik tidak lagi menjadi kendala.
d. Mengambil data dan informasi secara cepat
Hubungan logis query language memungkinkan pemakai mengambil data dalam hitungan detik atau menit.
e. Meningkatkan keamanan.
Baik DBMS mainframe maupun komputer mikro dapat menyertakan beberapa lapis keamanan

- Kelemahan:
a.   Memperoleh perangkat lunak yang mahal.
b.   Memperoleh konfigurasi perangkat keras yang besar.
c.   Memperkerjakan dan mempertahankan staf DBA.

Sumber:
  • M. S, Herawati. (2014). SIM1-Database. Dari: msherawati.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/.../SIM1-Database.pdf. Diakses pada tanggal 20 Oktober 2014.