Sistem Penunjang Keputusan (SPK)
1. Maksud Pembuatan
Keputusan dan Teori-teori yang Menjelaskannya
Pembuatan
keputusan adah suatu proses pemilihan alternatif tindakan untuk mencapai tujuan
(Turban, 2001). Menurut Herbert A. Simon ada beberapa tahap pengambilan keputusan yaitu:
1.
Kegiatan Intelijen
Kegiatan intelijen berkaitan dengan sebuah langkah yang
bergerak dari suatu tingkat sistem ke subsistem dan bagian-bagian sistem yang
dianalisis secara berurutan dan kegiatan yang mengamati lingkungan untuk
mengetahui kondisi-kondisi yang perlu diperbaiki.
2.
Kegiatan Merancang
Kegiatan merancang berhubungan dengan sebuah langkah
mengidentifikasi dan mengevaluasi berbagai altenatif dan kegiatan dimana
menemukan, mengembangkan, dan menganalisis berbagai alternatif tindakan yang
mungkin.
3.
Kegiatan Memilih
Kegiatan memilih bertujuan untuk memilih solusi terbaik
dan kegiatan yang memilih satu rangkaian tindakan tertentu dari beberapa yang
tersedia.
4.
Kegiatan Menelaah
Kegiatan menelaah berkaitan dengan sebuah langkah yang
menerapkan solusi untuk menindak lanjuti dan menilai pilihan – pilihan yang
lalu.
Sistem Pendukung
Keputusan (SPK) adalah sistem berbasis komputer interaktif, yang membantu para
pengambil keputusan untuk menggunakan data dan berbagai model untuk memecahkan
masalah-masalah tidak terstruktur (Scott Morton, 1971 dalam Turban et al, 2005).
Menurut (Keen et al, 1978 dalam Turban et al, 2005) sistem
pendukung keputusan memadukan sumber daya intelektual dari individu dengan
kapabilitas komputer untuk meningkatkan kualitas keputusan. SPK adalah sistem
pendukung berbasis komputer bagi para pengambil keputusan manajemen yang
menangani masalah-masalah tidak terstruktur.
2. Konsep Pengertian Dasar
dan Tujuan SPK
Konsep SPK ditemukan pertama
kali oleh G.Anthony Gorry dan Michael S.Scott Morton pada tahun 1971. istilah sistem pendukung pengambilan keputusan
(decision support system) dicetuskan keduanya
yang merupakan professor MIT. Mereka yakin bahwa suatu sistem seharusnya dibuat
untuk pemecahan masalah dan masalah tertentu. Suatu sistem pendukung pengambilan keputusan (decision support system-DSS) adalah suatu sistem yang membantu
seorang manajer atau sekelompok kecil manajer memecahkan suatu masalah. DSS mengambil pendekatan jarak jauh dalam
memecahkan masalah, berbeda dengan SIM yang mengambil pendekatan jarak dekat
dengan memberikan informasi bagi sekelompok besar pencari pemecahan masalah
dalam memecahkan rentang masalah yang luas
Saat itu mereka merasakan
perlunya suatu pemikiran untuk mengarahkan penggunaan aplikasi komputer untuk membantu
pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajemen berdasarkan kepada konsep Simon mengenai
keputusan yang terstruktur dan tidak terstruktur juga berdasarkan kepada konsep Robert N. Anthony tentang tingkat-tingkatan manajemen.
KONSEP
SIMON tentang tahap-tahap pengambilan keputusan digunakan
untuk menentukan struktur masalah seperti dibawah ini:
1.
Masalah terstruktur -
Merupakan masalah yang memiliki struktur pada tiga tahap pertama model Simon
2. Masalah tidak terstruktur – Merupakan masalah yang sama sekali tidak
memiliki struktur pada salah satu tahapan proses pengambilan keputusan Simon.
3. Masalah semi terstruktur – Merupakan masalah yang
dapat menggunakan satu tau dua tahapan Simon.
Tujuan SPK
Menurut McLeod (2001),
tujuan dari SPK yaitu:
a. Membantu pengambil
keputusan dalam membuat keputusan untuk memecahkan masalah semi terstruktur
b. Mendukung penilaian
seorang pengambil keputusan bukan menggantikan keputusan yang akan diambil oleh
pengambil keputusan
c.
Meningkatkan efektifitas
dari suatu keputusan, bukan dari efisiensi.
3. Model SPK
Data dan Informasi dimasukkan kedalam database dari
lingkungan perusahaan. Database juga berisi data yang disediakan SIA.
Isi Database digunakan oleh 3 subsistem perangkat lunak :
1. Perangkat Lunak Penulisan Laporan, menghasilkan laporan periodik maupun
khusus. Laporan periodik disiapkan sesuai jadwal dan biasanya dihasilkan oleh
perangkat lunak yang dikodekan dalam suatu bahasa prosedural seperti COBOL.
Laporan khusus disiapkan sebagai jawaban atas kebutuhan informasi yang tak
terduga dan berbentuk database query oleh pemakai yang menggunakan query
language dari DBMS atau bahasa pemrograman generasi keempat.
2. Model Matematika, menghasilkan informasi sebagai hasil dari simulasi yang
melibatkan satu atau beberapa komponen dari sistem fisik perusahaan. Dapat
ditulis dalam bahasa pemrograman apaun.
3.
Perangkat Lunak GDSS, memungkinkan beberapa pemecah masalah, bekerja sama
sebagai satu kelompok, mencapai solusi. Mungkin pemecah masalah itu mewakili
satu komite atau tim proyek.
4. Pemodelan Matematis
serta Keuntungan dan Kerugiannya
Model
adalah abstrak, model itu mewakili beberapa entity, yaitu objek dan aktivitas.
Contohnya jika sebuah model mewakili perusahaan maka perusahaan itu disebut
entity-nya. Macam-macam model :
a.
Model Statis dan
Dinamis.
Model statis adalah
model yang tidak memasukkan waktu sebagai variabelnya, model ini berkaitan
dengan situasi pada pada suatu saat tertentu sedangkan model dinamis adalah
model yang memasukan waktu sebagai variabel, model ini mewakili tingkah laku
entity sepanjang waktu.
b.
Model Probabilitik dan
Deterministik
Model pobabilitas
adalah model tentang adanya peluang akan terjadi sesuatu. Pobabilitas mempunyai
jangkauan 0,00 (untuk sesuatu yang tidak punya peluang) dan 1,00 (untuk sesuatu
yang nyata-nyata terjadi) sedangkan model deterministic adalah kebalikan dari
model pobabilitas.
c.
Model Optimisasi dan
Suboptimisasi
Model optimisasi adalah model yang
menentukan pemecahan terbaik diantara altermatif yang ada. Agar model tersebut
dapat melakukan hal ini, maka masalah harus terstruktur dengan baik. Sedangkan
model suboptimisasi yang seringkali disebut satisficing model adalah model yang
memungkinkan manajer untuk melakukan serangkaian keputusan, dan model tersebut
akan memproyeksikan penyelesaian. Model ini tidak mengidentifikasikan keputusan
yang akan menghasilkan penyelesaian yang terbaik, namun menyerahkan tugas tersebut
kepada manajer.
Keuntungan dan Kerugian
Pemodelan Matematis
Keuntungan :
+ Proses pemodelan
menjadi pengalaman belajar.
+ Kecepatan simulasi
memberikan kemampuan bagi kita untuk mengevaluasi dampak keputusan dalam jangka
waktu yang singkat.
+
Model memberikan daya
prediksi.
+
Model membutuhkan
biaya yang lebih murah daripada metode trial
and error.
Kerugian :
- Sulitnya pemodelan sistem bisnis dan akan menghasilkan
model yang tidak dapat menangkap semua pengaruh pada entity.
- Dibutuhkan keterampilan matematika yang tinggi untuk
menggembangkan model yang lebih kompleks secara pribadi.
5. SPK Berkelompok
Seorang manager
tidaklah mungkin memecahkan masalah sendirian tanpa adanya hal-hal yang dapat
mendukung memecahkan suatu masalah. Sistem pendukung keputusan kelompok atau
yang lebih akrab dikenal dengan group decison support system / GDSS
merupakan suatu sistem berbasis komputer yang mendukung kelompok orang yang
ikut terlibat dalam satu tugas bersama dan menyediakn interface bagi
suatu lingkungan yang digunakan secara bersama. GDSS berkontribusi pada
pemecahan masalah dengan menyediakan suatu pengaturan yang mendukung
komunikasi. Asumsi yang mendasari terealisasinya SPKK adalah
adanya komunikasi yang baik sehingga memungkinkan terjadinya keputusan yang
baik
6. Peranan SPK dalam
Pemecahan Masalah
SPK dapat memperluas dukungan manajer
dalam pemecahan masalah, karena DSS disesuaikan dengan kebutuhan-kebutuhan
khusus manajer.
Sumber:
-
McLeod Raymond, (2001). Sistem
Informasi Manajemen. Jakarta: Prenhallindo.
- Mulyana, D. Sistem Pendukung Keputusan (SPK). Dari: deden08m.files.wordpress.com/2011/09/bab12_spk.pdf. Diakses pada tanggal 12 Desember 2014.
-
Yudha.
B. Bab 5 sistem pendukung keputusan. Dari: betty_yudha.staff.gunadarma.ac.id/.../BAB+5+SISTEM+PENDUKUNG+.... Diakses pada tanggal 12
Desember 2014.
- Turban, E. &
Aronson, J. E. (2005). Decision Support
and Intelegent Systems, (6
th ed.) New Jersey: Prentice-Hall Inc.
Sangat bermanfaat artikelnya
BalasHapusSekalian nih mau berbagi ini: PROPOSAL DESA
Semoga bermanfaat...