Read more: http://infosinta.blogspot.com/2012/04/cara-unik-agar-potingan-di-blog-tidak.html#ixzz2I8XvTNKR GO ON GIRL!: Tugas Psi. & Teknologi Internet Minggu-4

Rabu, 17 Oktober 2012

Tugas Psi. & Teknologi Internet Minggu-4

Komunitas Online


Komunitas online merupakan tempat berbagi informasi dimana anda bisa menyumbangakan kemampuan anda untuk membuat komunitas yang solid.

Definisi Komunitas Online
Komunitas Online adalah kumpulan pengguna internet yang membentuk satu wadah kare
na memiliki persamaan tujuan, hobby, aktivitas, atau lainnya. Anda dapat membangun komunitas online dengan membuat group ataupun mailing list (millist) kemudian mengajak teman, saudara, atau siapa saja untuk bergabung dalam komunitas online yang anda buat. Namun anda dapat lebih mudah jika langsung bergabung dengan komunitas online yang telah ada.

Dengan adanya komunitas online maka anda dapat memasarkan produk bisnis yang dimiliki ke anggota komunitas online lainnya, tentu saja pengiklanan ini harus satu arah dengan tujuan komunitas online tersebut dibentuk jangan sampai nanti anda dikeluarkan oleh pemilik groups karena kesalahan anda tersebut.

Kadang dalam komunitas online kita bisa saling berbagi baik itu tentang informasi, berita, foto, atau apa saja. Dalam komunitas online tersebut dapat kita manfaatkan untuk mendapatkan penghasilan dari bentuk bisnis internet yang bernama pay per unique click. Artinya anda dibayar ketika ada yang mengklik file milik anda atau mendownload file anda. Salah satu komunitas online di Indonesia yang sangat populer dan sering digunakan oleh pengguna internet adalah Kaskus.


Sumber :

 
Polarisasi Kelompok



Fenomena polarisasi kelompok (grup polarization phenomenon) adalah kecenderungan kelompok yang menyebabkan orang mengubah keputusan mereka, baik ke arah yang lebih teliti atau lebih mengandung resiko. Faktor yang mengubah kelompok adalah informasi yang disampaikan selama diskusi kelompok tentang masalah. Alternatif keputusan yang menerima jumlah argumen yang paling besar adalah yang terpilih

Stoner ( 1961) menemukan ada teori komunikasi kelompok: Orang justru cenderung membuat keputusan yang lebih berani ketika mereka berada dalam kelompok daripada ketika mereka sendirian (Risky Shift ) kemudian tahun 1973, Mc Cauleyet all menemukan bahwa Risky Shift bergeser menjadi Polarisasi.

Gejala Polarisasi=
-Jika sebelum diskusi kelompok, anggota kelompok agak mendukung suatu hal, maka setelah itu akan jadi sangat mendukung.
-Jika sebelum diskusi kelompok, anggota kelompok, maka setelah diskusi kelompok maka akan menjadi sangat menentang Polarisasi mengandung beberapa implikasi negatif:
1.Kecenderungan ke arah ekstrimis menyebabkan peserta komunikasi menjadi lebih jauh dari Dunia nyata.
2.Polarisasi akan mendorong ekstrimisme dalam kelompok gerakan social dan politik



Sumber:



Kelompok Kerja Virtual

Kelompok kerja virtual adalah suatu kelompok pekerja yang menggunakan teknologi komputer untuk menyatukan anggota-anggota yang terpisah secara fisik guna mencapai tujuan bersama. Biasanya dalam kelompok ini, mereka kerap kali mendirikan kantor virtual.

Kantor Virtual atau Virtual Office adalah sebuah "ruang kerja" yang berlokasi di dunia internet, di mana seorang individu dapat menyelesaikan tugas-tugas yang diperlukan untuk melaksanakan bisnis profesional atau pribadi tanpa memiliki "fisik" lokasi usaha. Kantor virtual merupakan sebuah bentuk aplikasi layanan perkantoran dalam format virtual yang bekerja secara online. Pengaturan operasional dan fungsional suatu kantor virtual memungkinkan pemilik bisnis dan karyawan untuk bekerja dari lokasi di manapun dengan menggunakan teknologi komputer seperti PC, laptop, ponsel dan akses internet.

Tujuan:
Kantor Virtual timbul sebagai upaya untuk mewujudkan efisiensi kerja yang berujung pada penekanan biaya (cost reduction) yang salah satunya adalah pengurangan penggunaan lingkungan kantor secara fisik. Sebuah kantor virtual dapat memberikan penghematan yang signifikan dan fleksibilitas dibandingkan dengan menyewa ruang kantor tradisional. Kantor virtual merupakan implementasi dari upaya otomasi perkantoran (office automation) yang bertujuan membantu pemilik atau karyawan perusahaan untuk meningkatkan produktifitas kerja. Keberadaan kantor virtual seorang pemilik atau karyawan persahaan dapat “datang” ke kantor secara cepatyang sebetulnya, kedatangan dan kepergian tersebut berlangsung secara virtual yang tidak secara fisik datang dan hadir di lingkungan kantor.

Infrastruktur:
Mewujudkan suatu kantor virtual berarti mempersiapkan infrastruktur otomasi perkantoran, melakukan definisi ulang (redefine) proses kerja kantor, serta mempersiapkan kondisi karyawan untuk bekerja melalui konsep kantor virtual. Definisi ulang proses kerja dan persiapan kondisi karyawan tentunya akan melibatkan proses manajemen yang cukup kompleks, terlebih bagi perusahaan yang selama ini beroperasi dengan cara tradisional. Sedangkan infrastruktur otomasi perkantoran, meskipun tetap melibatkan proses manajemen, lebih sering dipandang dari segi teknis integrasinya. Infrastruktur otomasi perkantoran dapat tersusun atas tiga jenis aplikasi berikut ini:
  1. Aplikasi perkantoran, meliputi pengolah kata, pengolah tabel, pengolah slide presentasi.
  2. Aplikasi komunikasi, termasuk e-mail, messaging, voice-mail, telefon, fax, address book, dll.
  3. Aplikasi kolaborasi, yang berisi aplikasi manajemen proyek, kalender elektronik, forum diskusi, aplikasi konferensi dll.

Pengguna umum Virtual Office:
  • Home Industri barang/jasa
  • Akuntan
  • Pengacara
  • Hukum Perusahaan
  • Toko online
  • Dokter / Terapis
  • Bisnis konsultan
  • Mediator / resolusi konflik
  • Kamar Dagang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar